Mengatasi Demam dan Kembung Pada Anak

Mengatasi Demam dan Kembung Pada Anak - Bagi kita sebagai orang tua, anak adalah segalanya. Semua hal yang terjadi dan dirasakan anak juga pasti dirasakan oleh kita. Apalagi dalam kondisi kesehatan anak yang terganggu, pasti akan membuat kita merasa cemas dan khawatir. Salah-salah telat dalam menangani akan berakibat fatal nantinya.

Demam dan perut kembung merupakan penyakit yang umum muncul di setiap musim. Tidak hanya menimpa orang dewasa, dari bayi sampai anak-anak usia sekolah pun pasti pernah merasakannya. Namun jika kita bisa jeli pasti bisa menyadari dengan cepat apa yang dirasakan oleh anak, entah itu penyakit demam atau pun perut kembung.

Demam pada Anak

Demam dan Kembung Pada Anak/ Google.com

Bagaimanakah ciri-ciri demam ?

Demam adalah suatu kondisi tubuh saat mengalami peningkatan suhu tubuh melebihi normal. Temperatur normal tubuh berkisar antara 36-38 derajat celcius. Jika kita ingin mengetahui apakah anak sedang mengalami demam, cara simpelnya ialah dengan menempelkan bagian luar telapak tangan kita pada kening dan bawah dagu anak. Atau dengan cara modern ialalah dengan pengukuran suhu temperatur :

• Termometer pada rektum atau anus melebihi 38 derajat celcius

• Termometer pada mulut melebihi 37,5 derajat celcius

• Termometer pada ketiak melebihi 37 derajat celcius


Apakah Yang Menjadi Penyebab Demam?

Demam terjadi ketika "termostat" dalam tubuh meningkatkan temperatur tubuh di atas batas normal. Termostat ini berada di salah satu bagian otak yang disebut dengan hipotalamus. Hipotalamus akan mengatur temperatur tubuh yang sesuai dan akan mengirimkan sinyal ke tubuh untuk menjaga temperatur normal. 

Fungsi dari hipotalamus terkadang akan "mengatur" temperatur tubuh menjadi lebih tinggi sebagai respon terhadap infeksi, penyakit, dan penyebab lainya. Menurut para peneliti mengemukakan bahwa peningkatan temperatur tubuh merupakan salah satu cara tubuh untuk melawan infeksi kuman, sehingga membuat tubuh dijadikan tempat yang tidak nyaman bagi para kuman tersebut. Demam dapat diartikan suatu gejala dan bukanlah penyakit, bisa saja disebabkan karena infeksi, kondisi yang terlalu panas, imunisasi, dan penyebab lainnya.


Bagaimana cara mengukur suhu pada anak?

Mengukur suhu dengan menggunakan tangan pada dahi, pipi, atau perut anak bukanlah cara yang baik untuk mengukur demam. Anda sebaiknya mengukur peningkatan suhu pada anak menggunakan termometer untuk meyakinkan bahwa anak Anda terkena demam. Jenis termometer di antaranya adalah termometer raksa, termometer digital, dan termometer timpanik yang diletakkan pada telinga. Cara pengukuran termometer raksa di antaranya adalah :

• Untuk bayi dan balita:

Pengukuran terbaik menggunakan termometer yang diletakkan pada ketiak. Taruh ujung termometer pada pertengahan ketiak, pegang dengan satu tangan dan gunakan tangan yang lain untuk menahan lengan bayi agar tidak terbuka. Tahan termometer selama tiga hingga empat menit

• Usia lima tahun keatas:

Pengukuran terbaik adalah dengan menggunakan termometer yang diletakkan pada mulut. Apabila anak baru makan sesuatu yang dingin atau panas, tunggu 10 menit baru mengukur suhu. Baringkan anak Anda, taruh termometer di bawah lidahnya, beritahukan kepada anak Anda untuk menutup mulutnya namun jangan menggigit. Tahan termometer selama dua hingga tiga menit

Apakah Anak Sebaiknya Dimandikan Apabila Demam?

Memandikan dengan menggunakan busa atau lap basah merupakan salah satu cara yang baik untuk menurunkan demam apabila anak muntah atau tidak dapat meminum obat penurun demam. Terkadang, mandi dan minum obat penurun demam dapat menurunkan demam dan membuat anak merasa lebih nyaman. Gunakan air hangat dan lap anak Anda dengan busa khusus atau lap mandi.

Bagaimana Cara Menangani Demam Pada Anak ?

Ada dua jalan dalam menangani demam pada anak, yaitu kita bisa lakukan dengan cara tanpa obat dan dengan obat.

Cara mengobati Tanpa obat :

Bila anak Anda tetap makan, minum, dan bermain seperti biasa, kemungkinan dia tidak membutuhkan obat penurun panas. Pakaikan baju yang tipis atau pakaikan hanya pakaian dalam sehingga anak akan melepaskan panas lewat kulitnya.

Kompres anak dengan menggunakan air hangat pada dahi, leher, ketiak, dada. Jangan biarkan kompres mengering di badan anak, angkat kompres ketika setengah kering, celup kembali di air hangat, peras, letakkan di badan anak.

Jangan menggunakan alkohol sebagai kompres anak. Alkohol dapat menyebabkan kehilangan panas terlalu cepat sehingga menyebabkan intoksikasi atau keracunan alkohol.

Tutupi anak dengan selimut tipis apabila anak kedinginan atau menggigil. Istirahatkan anak Anda karena aktivitas dapat meningkatkan demam.

Berikan anak cairan ekstra berupa air, jus, atau susu. Apabila anak tidak mau minum, berikan anak cairan apapun yang dia inginkan.



Cara Mengobati Demam Dengan obat :

Obat dapat membantu anak untuk merasa lebih baik namun tidak menghentikan demam. Berikanlah Parasetamol setiap empat jam sekali atau enam kali sehari. Perhatikan dosisnya, jangan sampai berlebih saat memberikannya. Bacalah labelnya dan ikuti petunjuk yang ada sesuai dengan umur dan berat badan anak.

Diskusikan dengan dokter sebelum memberikan Ibuprofen. Jangan berikan Aspirin pada anak di bawah 16 tahun karena dapat menyebabkan penyakit yang serius seperti Sindrom Reye’s yang dapat mengakibatkan kerusakan otak dan hati.

Kapankah Saat Terbaik Memeriksakan Anak Ke Dokter?

Hubungi dokter apabila bayi atau anak kita mengalami demam dengan temperatur rektal lebih tinggi dari 38 derajat celcius, dan berusia di bawah tiga bulan. Biasanya untuk temperatur anak pada usia tiga bulan hingga tiga tahun mencapai suhu 39 derajat celcius atau lebih. Hubungi dokter apabila anak kita demam dan hilang nafsu makan, sakit kepala, muntah atau nyeri perut, menangis melebihi biasa, mengalami nyeri pada tenggorokan, sulit bernapas, nyeri pada telinga, dan nyeri ketika berkemih. Demam biasa tidak akan berlangsung lebih dari tiga hari. Hubungi dokter bila temperatur anak tidak turun setelah tiga hari dan telah dilakukan semua tindakan di atas.



Perut Kembung

Langkah utama saat memastikan anak sedang mengalami perut kembung bisa dilakukan dengan hal sederhana seperti berikut. Yaitu dengan cara mengetukkan jari secara perlahan dan lembut pada dinding perut. Dengarkanlah suaranya, jika nyaring dapat dipastikan perut anak kembung.

Lantas apakah yang menyebabkan perut kembung?

Terdapat banyak penyebab kembung pada anak, bisa makanan, minuman, radang lambung, dan infeksi lainnya. Kembung disebabkan penumpukan gas di dalam perut. Meski perut memiliki daya tampung gas, jika volumenya berlebih dapat menyebabkan gangguan. Biasanya perut tampak membuncit, timbul rasa tidak nyaman, bahkan rasa sakit di perut dan dada. Ini terjadi karena gas yang menumpuk di lambung mendesak diafragma yang membatasi rongga perut dengan rongga dada.

Cara mengatasi Perut Kembung bisa denga mengikuti langkah-langkah ini:

Cari Posisi Nyaman

Cari posisi yang memudahkan anak mengeluarkan udara dari dalam saluran cerna, baik dalam bentuk sendawa atau kentut. Anak dapat diminta duduk atau dibaringkan dengan posisi telungkup.

Beri Tepukan Atau Pijatan 

Beri pijatan pada tubuh anak. Utamanya di daerah punggung, seputar perut, dan dada. Beberapa tepukan pada bagian punggung juga sangat bermanfaat memancing timbulnya sendawa.

Gunakan Balsam Atau Penghangat

Balurkan penghangat di daerah perut, dada, dan punggung. Kalau anak alergi terhadap kandungan balsam atau minyak telonnya, manfaatkan kantong karet air hangat dan letakkan di atas perut anak. Selain itu, lakukan pijatan dengan lembut pada punggung, seputar perut, dada, atau telapak kakinya. Jangan sampai anak kesakitan. Penghangat dan pijatan membantu gas di lambung keluar. Kerokan belum tentu mengurangi gejala kembung pada anak. Lagi pula, mengerok akan membuat pori-pori kulit terbuka, sehingga berisiko menyebabkan masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh. Tindakan mengerok juga berisiko membuat pembuluh darah tepi pecah, yang ditandai warna kemerahan di kulit.


Hindari Makanan Yang Dapat Menimbulkan Gas Dalam Tubuh

Ada banyak jenis  makanan dan minuman yang dapat memicu timbulnya gas di lambung. Untuk sementara, hindari mengonsumsi makanan dan minuman terrsebut, yaitu minuman dingin, es krim, minuman bersoda, makanan pedas, kacang-kacangan (kacang tanah, kaang polong, buncis), dan kol. Hindari juga aneka produk susu sapi bagi anak yang mengalami intoleransi laktosa. Makanan berlemak dan gorengan juga dapat memicu perut kembung.


Beri Minuman Hangat

Minuman hangat dapat menyamankan perut yang kembung dan memancing sendawa atau kentut. Gunakan gelas. Minum dari gelas berarti udara yang ikut masuk lebih sedikit volumenya daripada minum melalui sedotan atau dari botol yang mulutnya kecil.


Jangan Tergesa-Gesa Saat Makan Dan Minum

Ketergesaan menelan akan memperbanyak jumlah gas yang tertelan bersama makanan. Minta anak mengunyah makanan secara perlahan hingga lembut. Jangan langsung makan dalam jumlah banyak karena akan membuat organ pencernaan bekerja lebih keras.


Tidak Makan Sambil Berbaring

Berbaring membuat gas di lambung yang masuk selama proses makan dan mencerna sulit keluar dalam bentuk sendawa. Jika perut sudah kembung, tentu akan memperparah kondisinya.


Gunakan Obat Penghilang Gas

Jika diperlukan, konsumsilah obat-obatan yang dapat mengatasi perut kembung, tentu dengan mengonsultasikannya terlebih dahulu pada dokter. Hati-hati jika kembung disertai keluhan sulit buang air besar, tidak bisa buang angin, mual, dan muntah. Jika itu terjadi, periksakan ke dokter.
 
 
Mengatasi deman dan kembung pada anak merupakan hal yang gampang-gampang sulit. Namun perlunya ketelitian dan kewaspadaan sangat ditekankan pada kondisi seperti ini. Sangat disarankan jika mengalami sakit yang b erlanjut untuk menghubungi dokter


No comments for "Mengatasi Demam dan Kembung Pada Anak"